Kamis, 21 November 2013

Sayonara, Sampai Berjumpa Lagi

Jika bicara perpisahan, pasti diidentikan dengan kesedihan. Kenangan indah maupun yang pahit langsung terlintas dan bikin galau. Tapi jika perpisahan menorehkan kenangan manis yang dikecap bersama, mengapa harus bersedih. Toh, kenangan manis itu tidak akan mudah terlupakan.
Teman-teman, tidak usah terlalu bersedih, jika kita saling rindu kan masih bisa menyapa lewat email, facebook, twitter, telepon atau sms. 


Semoga bisa jadi tombo kangen kalo lagi bengong yahh...

Selasa, 19 November 2013

Gak Ada yang Mudah Sob di Dunia Ini!!!

Malam-malam gini, abis hujan pula harus pergi ke ATM BRI yang jaraknya lumayan jauh dan bikin kedinginan itu sesuatu bingit. Pergi ke ATM cuma buat bayar baju yang beli di toko online. Hmm sepertinya perlu dipikirin buat ngurus internet banking (IB) atau daftar buat mobile banking (MB) nih. Bukannya saya nggak bisa pake yang namanya IB atau MB, tapi kalo pas lagi nggak kepepet, males banget ngurus ke Bank nya, antrinya ke CS itu lhoo bikin pengen gelar kasur sama masak indomie disitu saking lamanya.

Dulu waktu saya masih SMA, yang namanya punya kartu atm adalah hal langka yang tidak semua orang punya. Bayangkan saja, dari beberapa tetangga di dekat rumah, hanya 1 atau 2 yang sudah punya kartu atm. Kalau misal ada keperluan untuk mengirim uang atau mendapat kiriman uang dari anaknya yang kerja diluar kota, mereka pinjam atau numpang transfer lewat rekening tetangganya trus ambil deh di ATM. Yah itu dulu, waktu saya masih SMA (kok saya merasa tua ya).

Sekarang coba tanya teman kalian, siapa sih yang nggak punya kartu ATM. Kalau ada yang nggak punya, pasti dibilang kuno, kudet, gaptek, katrok, ndeso dan sebutan lain yang nggak kalah kejam dan bengis (Fir’aun kalee). Tapi ada benarnya lho, mosok mau ambil uang 500 ribu mesti ngantri dulu paling nggak setengah jam buat ketemu mbak teller nya yang cantik, belum lagi ada biaya administrasi kalau pengambilan kurang dari 3 juta, kan ya rugi waktu masih juga kepotong biaya. Maka itu Anjungan Tunai Mandiri menjadi mesin paling populer dalam dunia per tabungan (muehehe..buat saya sih).

Saat ini, siapa sih yang menolak, kalau ditawari sesuatu yang mudah, cepat, efisien waktu dan biaya. Belanja saja sekarang nggak perlu pergi ke toko/mall. Tinggal buka laptop, koneksi modem, buka web belanja online, pilih barang yang diinginkan, bayar, tunggu 1 s/d 2 hari, nyampe deh barang nya. Nah, kadang bayar nya ini nih yang bikin susah (lah kan ada ATM, tinggal transfer beress urusan). Ini kadang yang bikin mudah sekaligus bikin dongkol. Misal kalau lagi hujan, atau kita kerja lembur, nggak bisa tuh keluar rumah atau keluar kantor buat pergi ke mesin ATM. Mau dibayar nanti, keburu batas pembayarannya kedaluwarsa, kalau nggak dibayar barangnya diskon plus tinggal stok terakhir. Rasanya tuh pengin punya mesin ATM sendiri di rumah (hmm maunyee).

Kalian pasti tau kan kalau sekarang pihak Bank menyediakan fasilitas internet banking, mobile banking dan sejenisnya. Fasilitas tersebut memungkinkan nasabahnya untuk melakukan transfer, cek saldo (ini yang kadang bikin sedih), pembelian pulsa, pembayaran tagihan dll. Mau dimana saja, asal punya pulsa, hp nya mumpuni atau koneksi internet tersedia, kalian bisa melakukan transaksi banking selayaknya mba mba teller yang ada di bank. Tanpa harus antri, tanpa harus pergi ke bank atau atm, kalian bisa transfer pembayaran barang yang kalian pesan di toko online tadi. Bisa juga bayar tagihan atau beli pulsa, semua jadi mudah dan tanpa beban (syaratnya jangan lihat jumlah tagihannya muehehe). Malahan nih, beberapa bulan yang lalu saya ditawari mas teller CIMB Niaga buat rekening ponsel. Jadi ya, nomor hp saya yang didaftarkan ke bank, bisa jadi nomor rekening saya. Canggih nggak tuh, saya aja masih terheran heran, karena baru CIMB yang punya fasilitas tersebut. Soal keamanan nya juga sangat terjamin. Tanpa kartu atm, kalian bisa transaksi banking, mulai dari ambil uang sampai transfer dan bayar tagihan. Jadi nggak ada tuh bayang bayang kartu debit ketelen di mesin ATM. Untuk fasilitas Go-mobile CIMB nya juga nggak kalah canggih lho dengan fasilitas E-banking dari bank lain.

Kalau sekarang ada yang bilang, “Ga ada yang mudah sob, di dunia ini” pasti dia nggak punya kartu ATM sama e-banking mueheheheheheehehe...


Salam tempel....

Senin, 18 November 2013

Antara Oreo dan KW nya

Siapa sih yang gak tahu biskuit di gambar itu. Sekilas mirip sekali dengan biskuit yang mempunyai jargon "diputer..dijilat..dicelupin". Yup "OREO" (bukan iklan lho ya), biskuit sandwich berwarna hitam yang ngempit cream vanilla ditengah nya. Mulai dari saya kecil sampai umur segini, masih aja kangen sama rasa pahit biskuit dan manis cream vanilanya.

Namun belakangan ini, saya agak terusik dengan iklan di TV saya (TV kalian juga sik sebenernya), kalo ada biskuit baru yang kemasan dan penampakan isinya mirip dengan "OREO". Namanya "RODEO" (sekali lagi bukan iklan ya) , biskuit sandwich juga, dengan ide dan sepertinya resep yang hampir sama. 

Sebagai penggemar "OREO" garis keras, emosi saya pun membuncah (gak usah dipikirin omongan saya) untuk segera mencicipi biskuit yang menurut saya KW super dari biskuit kesayangan saya itu. Tadi malam, langsung saja saya pergi ke alf*mart dekat rumah dan langsung memborong (hiperbola dikit) 1 oreo dan 1 rodeo untuk dibawa pulang. Sesampainya dirumah, langsung saja saya menyiapkan segelas susu untuk ritual makan oreo kesukaan saya (ritual, lihat di paragraf pertama).

Setelah memakan habis Oreo dan menyisakan beberapa Rodeo karena sudah terlalu kenyang, akhirnya pun saya menarik beberapa kesimpulan.
Pertama, menurut penerawangan saya (red, baca: menurut lidah saya), rasa dari biskuit Oreo tetap yang terbaik. Rasa pahit dari biskuit dan manis dari cream vanila yang berpadu dimulut saya, begitu serasi dan menciptakan sensasi yang tidak bisa diucapkan dengan kata kata. Apalagi jika dicelupkan di susu, wuih biskuit jadi lembut dan nikmat saat dilumat oleh mulut.
Sedangkan untuk Rodeo, rasanya hanya manis saja, tidak terdeteksi rasa pahit yang biasanya saya temukan di Oreo. Jangankan saya celupin ke susu, makan 2 glinding pun saya tak sanggup karena sudah eneg dengan rasa manisnya yang sangat mendominasi.
Kedua, umtuk segi harga, memang saya akui, Rodeo agak sedikit lebih murah ketimbang Oreo. Tapi, apalah arti selisih lima ratus sampe seribu bagi saya, dibandingkan dengan kenikmatan dan loyalitas saya pada Oreo yang sudah puluhan tahun itu (wopooo ikii).

Hikmah yang benar benar bisa saya petik dari peristiwa diatas adalah Hidup itu harus seimbang, kadang pahit kadang manis, kalo manis terus kapan belajar nya, kalo pahit terus itu derita anda wekawekawekawekaweka.
Dan yang terpenting, jangan beli barang KW, karena meskipun serupa penampakannya, rasanya belum tentu memuaskan. Di Indonesia ini, apa sih yang gak ada KW nya, sabun cuci aja di KW in.
Sudah saatnya kita merenung, kalo semua ada KW nya, kita ini asli, atau barang KW?

Salam tempel....

Kamis, 29 Agustus 2013

Jenuh

Kita butuh waktu
Untuk merenungkan ini
Saatnya kita menjadi aku dan kamu
Entah butuh waktu berapa lama

Mungkin memang harus seperti ini
Untuk berfikir
Masihkah kita saling membutuhkan
Atau malah kita merasa terjebak dengan keadaan

Jika hanya aku yang membutuhkanmu
Atau hanya kamu yang membutuhkan aku
Atau kita sama sama sudah tidak saling membutuhkan
Sudah waktunya kita menyerah
Dengan keadaan....


Menunggu

Rindu ini
Butuh balasan
Tapi bagaimana mau membalas
Tau pun tidak

Terlalu pengecut aku menyimpannya
Atau memang terlalu naif dengan budaya
Wanita selalu menunggu
Dan pria selalu mengulur waktu

Tanpa kata semua hampa
Tapi lagi lagi
Wanita selalu menunggu
Kebahagiaan atau kepahitan


Hanya Terpendam

Kamu yang disana
Aku tau semua tentangmu
Apa kebiasaanmu, siaran favoritmu, lagu kesukaanmu
Bahkan aku tau kekasihmu

Tidak usah khawatir
Aku tidak akan mengganggumu
Aku tau siapa aku
Sudah tidak usah dipikirkan
Aku tidak membutuhkan jawaban dan kepastian
Aku sudah cukup tau

Jika kamu tau
Seecepatnya lupakan
Tak usah pikirkan aku
Bagiku semua terasa indah jika tersimpan rapi
Hanya di hatiku

Rabu, 28 Agustus 2013

Antara Pindah, Bosan, atau Sejenisnya

Kemarin, ketika saya menyadari bahwa kehidupan lebih keras dari yang saya bayangkan dulu. Banyak sekali hal yang telah saya lewatkan selama ini. Ketidaksadaran saya selama ini akan dunia baru yang mungkin lebih indah ataupun lebih buruk telah menutup hati saya dan seakan membutakan mata saya.
Bagaimana tidak, setelah titik balik kehidupan saya yang pertama, saya berharap menemukan keadilan, keselarasan, dan kenyamanan didalam saya berkarya menjalani kehidupan.
Ternyata hidup memang penuh dengan keganjilan, semuanya sudah terencana namun serasa tidak sengaja.
Setelahnya, saya merasakan kenyamanan, keadilan, ketenangan, bahkan serasa menemukan dan menyadari, inilah kehidupan sebenarnya. Inilah yang banyak dibicarakan orang-orang. Dan saya pun sepenuhnya sadar, bahwa saya memang mengakui apa yang saya rasakan dan sebelumnya saya tidak pernah menemukannya.

Saya tidak bosan.
Saya tidak pernah bosan, hanya saja berangsur-angsur menyadari bahwa hidup yang penuh ketidaknyamanan dan sandiwara ini, tidak akan bertahan lama. Saya harus mengejar kebahagiaan. Bukan hanya mengejar, tapi juga harus bisa merengkuhnya.
Hidup penuh pengabdian, bukan berarti menjadi naif dan pasif.
Apakah burung yang hidup di dalam sangkar menjadi naif?
Saya rasa tidak, karena suatu saat jika pemiliknya lengah, dia akan terbang keluar dari sangkar dan terbang bebas. Meskipun itu tidak akan menjamin, apakah burung itu akan bisa bertahan di alam liar, tanpa makanan yang selalu disediakan, ataupun perawatan seperti yang dilakukan si pemilik.
Semua makhluk hidup punya insting liar. Mengidamkan kebebasan menurut mereka sendiri.
Jadi ketika saya harus membuat keputusan untuk melakukan perpindahan atau bahkan pergantian suasana dalam saya berkarya, mencari cari sesuatu yang belum benar benar saya temukan, itu bukan suatu puncak dari kebosanan/kejenuhan. Tapi suatu proses mencapai kebahagiaan , pengejaran kehidupan yang lebih layak.
Saya tegaskan, saya bukan orang yang mudah jenuh, saya juga bukan orang yang naif dan pasif menerima keadaan. Saya tidak mau dilindas roda kehidupan orang lain yang dengan acuhya meninggalkan atau malah menyeret orang-orang yang tunduk dan mengabdi.
Manusia tidak pernah jera berencana, meskipun akhirnya tidak semua terlaksana. Namun sebagaimana Tuhan menciptakan manusia mempunyai akal dan budi, tidak seharusnya kita menyia-nyiakan dengan hanya mengabdi pada kepura-puraan dan kedzaliman.
Saya berkata tidak untuk menyinggung siapa-siapa.
Saya bukan orang sempurna yang pantas menyampaikan ini. Tapi anggaplah ini sebagai kebodohan hidup saya yang seharusnya bisa menjadi bahan renungan.
Baca jika memang pantas dibaca, dan acuhkan jika memang tidak ingin merasa.

Kau ini bagaimana..
Kau bilang aku merdeka kau memilihkan untukku segalanya
Kau suruh aku berfikir Aku berfikir kau tuduh aku kafir
Aku harus bagaimana…
Kau suruh aku bergeraklah Aku bergerak kau curigai
Kau bilang jangan banyak tingkah
Aku diam saja kau waspadai

Kau ini bagaimana...
Kau suruh aku memegang prinsip
Aku memegang prinsip Kau tuduh aku kaku
Kau suruh aku toleran Aku toleran kau bilang aku plin-plan

Aku harus bagaimana…
Kau suruh aku maju Aku maju kau serimpung kakiku
Kau suruh aku bekerja Aku bekerja kau ganggu aku

Kau ini bagaimana...
Kau suruh aku taqwa, khotbah keagamaanmu membuatku sakit jiwa
Kau suruh aku mengikutimu Langkahmu tak jelas arahnya
Aku harus bagaimana..

Aku kau suruh menghormati hukum, Kebijaksanaanmu menyepelekannya
Aku kau suruh berdisiplin, Kau mencontohkan yang lain
Kau ini bagaimana...

Kau bilang Tuhan sangat dekat
Kau sendiri memanggil-manggilnya dengan pengeras suara setiap saat
Kau bilang kau suka damai, Kau ajak aku setiap hari bertikai

Aku harus bagaimana...
Aku kau suruh membangun, Aku membangun kau merusakkannya
Aku kau suruh menabung, Aku menabung kau menghabiskannya
Kau ini bagaimana...

Kau suruh aku menggarap sawah, Sawahku kau tanami rumah-rumah
Kau bilang aku harus punya rumah, Aku punya rumah kau meratakannya dengan tanah

Aku harus bagaimana...
Aku kau larang berjudi, permainan spekulasimu menjadi-jadi
Aku kau suruh bertanggungjawab, kau sendiri terus berucap Wallahu A’lam Bis Showab

Kau ini bagaimana..
Aku kau suruh jujur, Aku jujur kau tipu aku
Kau suruh aku sabar, Aku sabar kau injak tengkukku

Aku kau suruh memilihmu sebagai wakilku, Sudah ku pilih kau bertindak sendiri semaumu
Kau bilang kau selalu memikirkanku, Aku sapa saja kau merasa terganggu

Kau ini bagaimana..
Kau bilang bicaralah, Aku bicara kau bilang aku ceriwis
Kau bilang jangan banyak bicara, Aku bungkam kau tuduh aku apatis
Aku harus bagaimana...

Kau bilang kritiklah, Aku kritik kau marah
Kau bilang carikan alternatifnya
Aku kasih alternatif kau bilang jangan mendikte saja

Kau ini bagaimana..
Aku bilang terserah kau, Kau tak mau
Aku bilang terserah kita, Kau tak suka
Aku bilang terserah aku, Kau memakiku
Kau ini bagaimana, Atau aku harus bagaimana...


Sabtu, 06 Juli 2013

" "

Rasanya "KOSONG".
Apa itu sepi??
Jika ada yang bilang sepi itu sendiri, memang benar.
Tapi sepi ini lebih dari sendiri.
Sepi yang amat sangat mengerikan.
Bahkan kata kata pun sulit untuk menggambarkannya.
Kalau saja bukan aku pemilik sepi ini.

Rabu, 26 Juni 2013

SIMPLE

Kalo aku bilang  begini
Kamu pasti bilang begitu

Kalo aku mau begini
Kamu pasti mau begitu

Jangan selalu jadi air bagi apiku
Jangan padamkan kobar semangatku

Kalo kamu mau nya begitu
Tidak usah mematahkan keinginanku
SIMPLE KAN !!!

Rabu, 20 Maret 2013

Gone

Andai kamu tahu
Melepaskan itu sulit
Merelakan itu sakit
Berpura pura itu pahit


Yang aku ingin tahu
Apa kamu juga begitu
Atau malah semua lebih mudah untukmu

Satu

Sempurna itu adalah
Ketika siang ditelan malam
Saat putih tenggelam dalam hitam

Sempurna itu adalah
Kamu, hanya kamu
Tanpa ada aku

Bagiku...
Bahagia itu sederhana
Hanya mengagumimu
Tanpa harus memilikimu

Senin, 11 Februari 2013

Kamu tau dingin itu apa?
Kamu tau senyap itu apa?
Apa kamu juga tau gulita itu apa?
Yang aku tau, itu sepi...
Seperti gerimis yg merindukan pelangi...
Seperti senja yang menanti malam...
Aku tau, kamu tak tau...


Kamis, 10 Januari 2013

Keranjingan Malam Minggu Miko

Sekarang ini, aku lagi seneng nonton 'Malam Minggu Miko' nya Raditya Dika. Tayang nya setiap hari Senin kalo gak salah.
Iya, kalo gak salah, soalnya aku lebih sering liat di www.youtube.com daripada di Kompas TV.
Gara gara sering nonton serial itu, iseng iseng, aku buat animated GIF dari potongan adegan di Malam Minggu Miko yang judulnya casting bareg sherly.
Cuuuuusssssssss 


Kamis, 03 Januari 2013

Bukan mengeluh!!!!!!!!



Bukan, saya bukan ingin mengeluh.
Tapi saya bingung, kenapa ya, banyak orang indonesia yang selalu menyalahkan pemerintah.
Mungkin tidak semua, tapi seringkali banyak orang turun ke jalan yang memprotes ataupun menuntun pemerintah.
Haduh memang berat menjadi pemimpin bagi negara bagi yang rakyatnya seperti ini.
Rakyat yang selalu minta keringanan akan semua hal, tapi menjadikan kewajiban sebagai suatu keberatan.
Selalu menuntut hak , tapi ogah melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan.

Apakah salah jika kita sebagai rakyat menuntut pemerintah untuk membuat kebijakan yang pro rakyat?
Apakah salah kita berharap agar kehhidupa kita menjadi lebih baik?
Apakah salah kita berharap hidup aman, sejahtera di negara indonesia?
Ya jelas jawabannya TIDAK SALAH.

Kemudian kita bertanya,Siapa yang salah sekarang? PEMERINTAH?
Kalau ada yang menjawab “iya” ,merekalah yang salah, merekalah yang hanya bertanya, menuntut dan berharap, tanpa melakukan apa-apa.

Memang, banyak kebijakan pemerintah yang sangat memberatkan rakyat, apalagi bagi saya kalangan bawah. Yah kita semua tahu, banyak kelakuan pemimpin negara dan pejabat pemerintah yag bikin geleng kepala. Tapi kalau kita terus memikirkan itu, dan sibuk menghujat sana sini gak juga mendapat manfaat kan?

Tugas kita bukan itu!!!
Tugas kita sebagai rakyat biasa yang hidup di negara yang luar biasa ini adalah BERHENTI MENGELUH dan MENUNTUT.

Mengapa kita tidak melakukan hal yang lebih produktif?
Mengapa kita tidak berfikir positif?

Terserah kita mau berbuat apapun, asal jangan semakin memberatkan pemerintah.
Hal kecil saja, coba kita pikirkan, berapa  banyak subsidi pemerintah untuk listrik, bahan bakar dan subsidi lainnya untuk kita rakyat menengah ke bawah.
Dan coba sekarang kita ingat, pernahkah kita, kalian semua, menggunakan listrik seenaknya, jalan2 iseng ngabisin bensin, ato hal mubadzir lainnya yang malah juga merugikan kalian sendiri.

Alhamdulillah nya, saya hidup di kota yang aman, nyaman dan gak neko-neko.
Gak bayangin kalo saya hidup di ibukota. 
Saya gak ngeri sama tempat nya.Saya ngeri sama orang orang nya. Saya ngeri sama keadaan disana.

Bayangkan saja, orang2 disana menuntut hal hal yang gak pantas untuk dituntut.
Kalian tau???? Mereka menuntut banjir dapat diatasi, macet segera hilang dari kota mereka.
HALLLLOOOOOOOO….bisa bisa gubernur baru sehari mimpin daerah itu bisa stroke dan kena serangan jantung.

Siapa yang bisa ngatasin banjir? Ya mereka sendiri lah.
Gimana caranya? Ya jangan buang sampah sembarangan lah.
Berapa puluh ton setiap hari, sampah dibuang di sungai, itu menurutku yang menyebabkan banjir.
Apa mereka gak pernah sekolah ya waktu kecil, waktu SD aja, kita semua diajarin untuk gak buang sampah sembarangan.

Ada lagi penyebab banjir yang sepertinya susah untuk di atasi. Pembangunan gedung dan hunian yang tidak terkontrol.
Waduuuuh, pernah nonton gak iklan jualan apartemen, dengan bangganya mereka menunjukkan megah dan besarnya bangunan hunian.
Ya elah, edan po piye rek, apa mereka gak mikir pas minta ijin buat bangunan (pastinya eenggak ya), kalo itu bakal nyebabin kerugian di semua aspek.
Edan juga ya, pihak yang ngasih ijin ke mereka para konraktor besar yang ingin  membuat hunian super gede itu. Hualah ngelu alias pusing tralala. 

Tapi ingat kembali, tugas kita bukan itu. Tugas kita adalah melakukan hal kecil yang bisa membuat impact yang besar. Berhenti deh kalian buang sampah sembarangan, matiin lampu kalo g butuh butuh amat, berkendara seperlunya aja, beli barang yang pokok aja. O iya sempatin juga jalan2 seperlunya biar ga setres mikirin negara.

Ingat, nyaman itu dari kita sendiri dan lingkungan sekitar.
Sebar energi positif, dan tekan energi negatif.

Kita sama sama bantu pemerintah untuk menciptakan negara yang layak huni dan enak untuk dikunjungi bangsa lain, bukan enak untuk dijajah negara lain.